Neraca adalah
laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban-kewajiban pada pihak
lain (liabilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat
tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari 3 (tiga) elemen, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
Elemen-elemen
Neraca
Adapun
Neraca terdiri atas elemen-elemen sebagai berikut :
1)
Harta/Aset/Aktiva (assets), yakni sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu, dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber
daya tersebut diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva dapat
diklasifikasikan atas :
a.
Aktiva lancar (current assets), yakni aktiva yang diperkirakan akan direalisasikan
atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu 1 (satu) kali
siklus operasi perusahaan atau kurang dari 12 (dua belas) bulan. Yang termasuk
aktiva lancar antara lain :
Ø Kas (cash), merupakan alat pembayaran yang
siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan;
Ø Investasi
jangka pendek (short term investment),
aktiva berwujud investasi yang segera dapat direalisasikan dan dimaksudkan
untuk dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun atau kurang.
Investasi ini meliputi deposito dan surat berharga yang jatuh tempo;
Ø Piutang
usaha (account receivable), aktiva
yang berwujud piutang atas penjualan yang timbul dalam hubungannya dengan
kegiatan normal perusahaan, baik yang berasal dari pihak ketiga maupun yang
berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa;
Ø Persediaan
(inventory), aktiva yang tersedia
untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan, dalam proses produksi dan atau
dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Ø Biaya
dibayar dimuka, aktiva yang merupakan biaya yang telah dibayar namun
pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, seperti premi
asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, iklan dibayar dimuka.
b.
Aktiva tetap (fixed assets), yakni aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk
siap pakai, baik melalui pembelian atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan
dalam kegiatan operasional perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari 1
(satu) tahun. Yang termasuk aktiva tetap antara lain :
· Tanah (land), sebagai tempat menjalankan usaha atau diatasnya didirikan
bangunan perusahaan;
· Gedung atau bangunan (building), bisa berupa bangunan pabrik,
toko, kantor atau gudang;
· Mesin (machinery), Mesin untuk menjalankan proses produksi yang menunjang
operasional perusahaan;
· Kendaraan pengangkutan (delivery equipment), kendaraan yang
dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan;
· Peralatan Kantor (office equipment), semua peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan.
c.
Aktiva tidak berwujud (intangible assets), yakni aktiva non
moneter dan tidak memiliki wujud fisik, yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau pemasokan barang/jasa untuk disewakan kepada pihak lainnya atau untuk
tujuan administrasi lainnya. Yang termasuk aktiva tidak berwujud antara lain :
v Hak
Patent;
v Hak
Cipta;
v Merk
Dagang;
v Goodwill;
d.
Investasi jangka panjang (long term investment), yakni aktiva
berwujud investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki oleh perusahaan dalam jangka
waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Yang termasuk Investasi jangka antara
lain : Saham
e.
Aktiva lancar lainnya (other assets), yakni aktiva lancar yang
tidak dapat dikelompokkan ke dalam jenis aktiva yang telah disebut diatas. Yang
termasuk aktiva lancar lainnya adalah pembayaran dibayar dimuka untuk
memperoleh barang/jasa yang akan digunakan dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan atau 1 (satu) kali siklus operasional perusahaan.
2)
Hutang/Kewajiban/Liabilitas (liabilities), yakni merupakan tanggung
jawab perusahaan pada saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu, dimana
penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan sumber daya perusahaan. Hutang
dapat diklasifikasikan atas :
a. Hutang
Jangka Pendek (short term liability),
yakni kewajiban yang diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang
dari 12 (dua belas) bulan atau 1 (satu) kali siklus operasional perusahaan.
Yang termasuk hutang jangka pendek antara lain :
§ Wesel
Bayar (notes payable), merupakan hutang
yang didukung janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu kurang dari 12
(dua belas) bulan atau 1 (satu) kali siklus operasional perusahaan;
§ Hutang
Usaha (account payable), merupakan hutang
yang timbul dalam rangka kegiatan operasional perusahaan, baik hutang kepada
pihak ketiga maupun kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa;
§ Hutang
Pajak (tax payable), merupakan hutang
perusahaan yang timbul dalam hal perpajakan;
§ Beban
yang masih harus dibayar (accruals
payable), merupakan kumpulan dari beberapa jenis beban yang telah menjadi
kewajiban perusahaan, namun belum jatuh tempo;
§ Hutang
Jangka Pendek lainnya (other short term
liability), merupakan seluruh kewajiban jangka pendek, yang tidak termasuk
ke dalam hutang jangka pendek yang telah disebut diatas.
b. Hutang
Jangka Panjang (long term liability),
yakni kewajiban yang diperkirakan penyelesaiannya tidak akan dilakukan dalam
jangka waktu lebih dari 1 (satu) kali siklus operasional perusahaan atau yang
memiliki jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal neraca. Yang termasuk hutang jangka panjang antara lain :
o
Hutang Obligasi (bond payable), yakni hutang perusahaan kepada pemegang obligasi
yang dikeluarkan oleh perusahaan;
o
Hutang Hipotik (mortgage notes payable), yakni hutang perusahaan yang dijamin
dengan benda-benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan, gedung dsb.
3) Modal/Ekuitas (equity), yakni sisa kepentingan dalam aktiva suatu perusahaan
setelah dikurangi kewajiban. Pada umumnya kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
disebut dengan istilah aset, sedangkan hak atas kekayaan disebut dengan istilah
ekuitas. Yang termasuk hak atas kekayaan adalah :
ü Hak dari
kreditur (utang);
ü Hak dari
pemilik (ekuitas)
Teknis
Penyusunan Neraca
Secara
teknis, urutan penyusunan Neraca adalah sebagai berikut :
1) Menuliskan
nama perusahaan;
2) Menuliskan
jenis laporan, dalam hal ini “Neraca”;
3) Menuliskan
saat keadaan keuangan perusahaan saat terakhir dilaporkan, misalnya tanggal,
bulan dan tahun tertentu;
4) Menyajikan
aktiva, kewajiban dan modal sesuai dengan ketentuan PSAK.
Sumber
Penyusunan Neraca
Sumber penyusunan
neraca berasal dari Kertas Kerja/Neraca Lajur (work sheet), dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Untuk
Aktiva diambil dari Neraca Lajur sebelah debet;
2) Untuk
Kewajiban diambil dari Neraca Lajur sebelah kredit;
3) Untuk
Modal diambil dari modal akhir yang berasal dari Laporan Perubahan Modal.
Bentuk
Format Neraca
Untuk
Neraca, bentuk yang dapat digunakan antara lain:
1) Bentuk
Staffel (report form), yakni bentuk Neraca yang menempatkan harta pada bagian
atas dan utang dan modal di bagian bawahnya;
2) Bentuk
Skontro (T-account form), yakni bentuk Neraca yang menempatkan harta pada sisi
kiri dan utang dan modal pada sisi kanan atau sebelah menyebelah.
Laporan
Laba Rugi (L/R)
Laporan
Laba Rugi (R/L) adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk
satu periode tertentu.
Elemen-elemen
Laporan Laba Rugi (L/R)
Adapun
Laporan Laba Rugi (R/L), terdiri atas elemen-elemen sebagai berikut :
1) Pendapatan
(revenue), yakni aliran masuk atau
peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan sebagai akibat
dari aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas
lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus
menerus.
2) Beban/Biaya
(expenses), yakni arus keluar atau
penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban perusahaan karena adanya
penyerahan/pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang dilakukan secara terus menerus.
Fungsi Laporan
Laba Rugi (R/L)
Adapun
fungsi dari Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut :
1) Menilai
keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan tingkat profitabilitas
(keuntungan);
2) Menilai
laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba dalam Laporan R/L tahun yang
lalu;
3) Menilai
efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya/beban dan jenis komposisinya;
4) Menetapkan
besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan kepada Pemerintah.
Bentuk
Format Laporan Laba Rugi
Untuk
Laporan Laba Rugi, bentuk format yang dapat digunakan antara lain:
1) Bentuk
Langkah Tunggal (single step), yakni
bentuk Laporan L/R yang menempatkan semua jenis pendapatan disusun dan
dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis
beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa)
laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk single
step ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa;
2) Bentuk
Langkah Bertahap (multiple step),
yakni bentuk Laporan L/R yang disusun secara bertahap mulai dari kelompok
pendapatan dan beban usaha pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai
dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan dalam
Perusahaan Dagang dan Manufaktur.
J.
Laporan
Perubahan Modal
Laporan
Perubahan Modal adalah adalah
laporan yang menyajikan modal perusahaan beserta perubahannya dalam satu
periode. Laporan
perubahan modal perlu disajikan, dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
perusahaan yang dilihat dari hak kepemilikan (modal) selama satu periode
akuntansi.
Elemen-elemen
Laporan Perubahan Modal
Adapun
Laporan Perubahan Modal terdiri atas elemen-elemen sebagai berikut :
1) Modal
awal tahun dan tambahan modal (investasi);
2) Saldo
laba atau rugi;
3) Prive.
Akun/Rekening
(account)
Akun
adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang berkaitan
dengan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, biaya dan prive. Tujuan pemakaian akun
adalah untuk mencatat data keuangan yang akan menjadi dasar penyusunan laporan
keuangan. Jumlah akun yang perlu dibuat dalam pembukuan suatu perusahaan
tergantung kepada kebutuhan. Kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan suatu
perusahaan disebut dengan istilah Buku Besar (general ledger).
Klasifikasi
Akun
Secara
umum, akun dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Akun Riil
(permanen), adalah akun-akun yang terdapat dalam Neraca yaitu aktiva, kewajiban
dan modal. Akun-akun ini menyatakan posisi saldo keuangan pada Neraca;
2) Akun
Nominal (sementara), adalah akun-akun yang terdapat dalam perhitungan
Laba-Rugi, yakni akun pendapatan dan beban. Akun-akun ini pada akhir periode
akuntansi harus ditutup sehingga saldonya nol pada awal periode berikutnya.
Aturan
Debit - Kredit
Dalam
melakukan pencatatan transaksi keuangan, kita harus memahami terlebih dahulu
aturan debit – kredit yang berlaku dalam akuntansi yakni :
Nama
Akun
|
Jika
Bertambah (+)
|
Jika
Berkurang (-)
|
Saldo
Normal
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kewajiban
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Ekuitas/Modal
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Beban
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Prive
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar